Kapolda Sulselbar Irjen Pol Johny Wainal Usman

Kapolda Sulselbar Irjen Pol Johny Wainal Usman menyoroti kinerja penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) bidang kehutanan yang kurang optimal menjaga hutan dari aktivitas pembalakan liar (illegal logging). Dia mengatakan, kurang optimalnya kinerja PPNS ini, salah satu pemicu kerusakan hutan di daerah ini. Jenderal bintang dua ini mengatakan, minimnya penyidikan yang dilakukan PPNS mengindikasikan kinerja yang masih lemah. “Sebagai pihak yang paling berwenang, ironis jika melihat penyidikan yang dilakukan PPNS masih minim,” ujarnya seusai gelar pasukan pengamanan hutan di Lapangan Kantor Polda Sulselbar, kemarin.

Dia menginstruksikan seluruh jajarannya tidak ragu dalam menindak pelaku pembalakan liar. Polri selaku Korwas PPNS, harus terus melakukan supervisi untuk peningkatan kinerja. Dia mengakui gangguan keamanan hutan masih terjadi di daerah ini, antara lain perambahan kawasan hutan lindung, illegal logging, perdagangan ilegal tumbuhan dan satwa liar, maupun hasil hutan lainnya.

Karena itu,harus dikendalikan sebelum terlampau parah. Direktur Penyidikan dan Pengamanan Hutan Kementerian Kehutanan Raffles B Panjaitan mengungkapkan, telah mengerahkan 360 personel polisi kehutanan serta 100 personel Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC) untuk menjaga hutan di daerah ini. Personel diharapkan bisa menjaga hutan dari aksi-aksi pembalakan liar. “Satuan ini dibentuk khusus untuk pemberantasan illegal logging,”kata dia.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel